Network
Service
Pada sebuah LAN, Alamat sublayer MAC digunakan untuk
mengidentifikasi ES (stasiun / DTE), dengan menggunakan untuk membentuk rute
bagi frame antar sistem. Selebihnya, karena tunda transit yang pendek dan laju
kesalahan bit yang kecil pada LAN, sebuah protokol jaringan tak terhubung
sederhana biasanya digunakan. Artinya, kebanyakan LAN berbasis jaringan connectionless
network access (CLNS)
Berbeda dengan LAN, alamat-alamat lapisan link pada
kebanyakan WAN lapisan network digunakan untuk mengidentifikasi ED dan
membentuk rute bagi paket didalam suatu jaringan. Karena WAN mempunyai transit
yang panjang dan rentan terhadap munculnya error, maka protokol yang
berorientasi hubungan (koneksi) lebih tepat untuk digunakan. Artinya,
kebanyakan WAN menggunakan connection-oriented network service (CONS)
Pengalamatan
Alamat Network Service Access Point (NSAP) dipakai untuk
mengidentifikasi sebuah NS_user dalam suatu end system (ES) adalah sebagai
alamat network-wide unik yang membuat user teridentifikasi secara unik dalam
keseluruhan jaringan. Dalam sebuah LAN atau WAN, alamat NSAP harus unik (dengan
suatu batasan) di dalam domain pengalamatan jaringan tunggal. Alamat NSAP dari
NS_user dibangun dari alamat point of attachtment (PA) yang digabung dengan
LSAP (link) dan selector alamat interlayer NSAP (network) dalam sistem.
Untuk sebuah internet yang terbentuk dari beberapa
jaringan dengan tipe yang berlainan, sebgai contoh LAN dengan X.25 WAN,
mempunyai fornmat (susunan) dan sintaks yang berbeda dengan alamat PA dari end
system atau ES (dalam hal ini juga IS). Apabila terdapat beberapa jaringan yang
terhubung, maka alamat network point of attatchment (NPA) tidak bisa digunakan sebagai dasar alamat
NSAP dari NS_user. Untuk pembentukan sebuah open system internetworking
environment (OSIE), maka NSAP dengan susunan yang berbeda harus digunakan untk
mengidentifkasi NS_user. Pengalamatan baru ini bersifat independen dari alamat
NPA. Hubungan antara alamat NSAP dan NPA ditunjukkan pada gambar 4.18. Terlihat
bahwa terdapat dua alamat yang sama sekali berbeda untuk masing-masing ESyang
terhubung ke internet yaitu NPA dan NSAP. Almat NPA memungkinkan sistem
melakukan pengiriman dan penerimaan NPDU dilingkungan lokal, sedangkan alamat
NSAP berlaku untuk identifikasi NS_user dalam sebuah jaringan yang lebih luas
(internetwide atau keseluruhan OSIE). Apabila sebuah IS terhubung ke lebih dari
sebuah jaringan, ia harus memiliki alamat sesuai dengan NPA untuk masing-masing
jaringan yang dimasukinya.
Susunan
Lapisan Network
Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System
adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubgunan ini berbentuk
CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak
peduli berapa banyak tipe jaingan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router.
Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini,
maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak
hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer)
protokol. Masing-=masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam
sistem pelayanan antar lapisan jaringan. Dalm terminologi ISO, masing-masing
jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga
protokol penting yaitu :
-
Subnetwork
independent convergence Protocol (SNICP)
-
Subnetwork
dependent convergence protocol (SNDCP)
-
Subnetwork
dependent access protocol (SNDAP)
Susunan
ketiga protokol tersebut dalam ES digambarkan dalam gambar 4.19. Gambar 4.19(a)
memperlihatkan bagian-bagian protokol tersebut dalam lapisan network (NL),
sedangkan gambar 4.19(b) memeperlihatkan hubungannya dengan sebuah IS.
4.4. Standar Protokol Internet
Beragam WAN tipe X.25 dapat diinterkoneksikan dengan
gateway berbasis X.75. Penggunaan sebuah standar yang mespesifikasikan operasi
protokol lapisan paket X.25 dalam LAN berarti sebuah pendekatan internetworking
dengan mengadopsi X.25 sebagai sebuah protokol internetwide yang pada akhirnya dapat bekerja dalam modus connection-oriented atau mode pseudoconnectionless. Pemecahan ini
menarik karena fungsi-fungsi internetworking
terkurangi. Kerugian pendekatan ini adalah munculnya overhead pada paket X.25 menjadi tinggi dan throughput paket untuk jaringan ini menjadi rendah.
Pemecahan tersebut mengadopsi ISO berdasar pada pelayanan
internet connectionless (connectionles
internet service) dan sebuah associated
connectionless SNICP. SNICP didefinisikan
dalam ISO 8475. Pendekatan ini dikembangkan oleh US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Internet yang
dibangun pada awalnya diberi nama ARPANET, yang digunakan untuk menghubungkan
beberapa jaringan komputer dengan beberapa situs penelitian dan situs
universitas.
Gambar 4.20 Skema IP internetwide
Protokol
internet hanyalah sebuah protokol yang berasosiasi dengan deretan protokol
lengkap (stack) yang digunakan galam internet. Deretan protokol yang lengkap
ini dikenal dengan istilah TCP/IP,
meliputi protokol aplikasi dan protokol transport. Dua protokol yang menarik
untuk dikaji adalah jenis protokol Internet
Protocol atau dikenal sebagai IP
dan ISO Internet Protocol atau
dikenal sebagai ISO-IP atau ISO CLNP. Secara umum pendekatan dua
protokol ini dapat digambarkan pada gambar 4.20.
Internet
Protocol merupakan protokol internetwide yang dapat menghubungkan dua entitas protokol
transport yang berada pada ES atau host
yang berbeda agar dapat saling menukarkan unit-unit pesan (NSDU). Protokol jenis ini sangat luas digunakan untuk internet
jenis komersial maupun riset.
Jenis yang kedua yaitu ISO-IP atau ISO CLNP
menggunakan acuan internetwide, connectionless dan subnetwork-independent
convergence protocol. Protokol ini didefinisikan secara lengkap di ISO 8473.
Dalam sebuah protokol internetworking yang lengkap, terdapat dua subnet yaitu inactive network protocol dan nonsegmenting protocol. Model protokol
jaringan modus connectionless
biasanya digunakan dalam LAN dan dginakankan untuk aplikasi-aplikasi jaringan
tunggal (dalam hal ini sumber dan tujuan tergabung dalam sebuah jaringan.
Sedangkan protokol nonsegmenting
(dalam terminologi IP disebut nonfragmenting)
digunakan dalam internet yang mengandung subnet dengan ukuran paket maksimum
yang tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan oleh NS_user untuk mentransfer
data.
Model
Referensi OSI
Model referensi OSI (Open System
Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi
di sebuah komputer berpindah melewati
sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model
referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing
lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan oleh
gambar 2.1 (tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah
proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO)
sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan
pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection)
Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open
System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi
dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-nya, kita akan menyebut model
tersebut sebagai model OSI saja.
Model
OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :
1.
Sebuah layer harus dibuat bila
diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2.
Setiap layer harus memiliki
fungsi-fungsi tertentu.
3.
Fungsi setiap layer harus
dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
4.
Batas-batas layer diusahakan
agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
5.
Jumlah layer harus cukup
banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu
layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan
sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Di bawah ini kita
membahas setiap layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari layer
terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan
arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan
dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya
menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi
ISO juga telah membuat standard untuk
semua layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu
sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang
terpisah.
2.1 Karakteristik
Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat
dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan
aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi
(lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user),
keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan
software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas
kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan
lapisan yang lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan
transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam
hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya
diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah
lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan
sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan
kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.
Application
|
Application
|
Lapisan Atas
|
Presentation
|
Session
|
Transport
|
Data Transport
|
Lapisan Bawah
|
Network
|
Data Link
|
Physical
|
Tabel 2.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah
pada model OSI
2.2 Protokol
Model OSI
menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer,
tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat
terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data,
sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan
bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah
protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI.
Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua
memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol
jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan
data link dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam
media LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI
dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam WAN. Protokol routing adalah
protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan
pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol jaringan adalah berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam
sederetan protokol.
2.3 Lapisan-lapisan Model OSI
2.3.1 Physical Layer
Physical
Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain
yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim
data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula,
dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang
perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan
untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah
transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin
yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah
physical layer.
2.3.2 Data Link Layer
Tugas
utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada
data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut
tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya
noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data
link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut.
Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan
duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame
dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer
inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan
duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi
network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan
harganya.
Masalah-masalah
lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer
di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim
yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus
memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima
pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini
dilakukan secara terintegrasi.
Saluran
yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah.
Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data
link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame
acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan
aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa
digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.
Jaringan
broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut
adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk
mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut
medium access sublayer.
2.3.3 Network Layer
Network layer berfungsi untuk
pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana
caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat
didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu,
route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat
terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat
yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet
mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat
beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat
informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau
karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi
lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip
yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu
jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit.
Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara
yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima
paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa
berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat
tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan
jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
2.3.4 Transport Layer
Fungsi
dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network
layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi
lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara
efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan
teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam
keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi
setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi
transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat
koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke
sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan
atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat
menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal
tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session
layer.
Transport
layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya
jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling
populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau
byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan
transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang
tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah
tujuan. Jenis layanan ditentukan pada
saat koneksi dimulai.
Transport
layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata
lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang
sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol terdapat
di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada didekatnya. Protokol
tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang
mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan
antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end.
Hal ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 2-1.
Sebagai tambahan
bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel, transport layer harus
hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan. Proses ini
memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin
mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap.
Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus
informasi, sehingga arus informasi
dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme
seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada
transport layer (juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian aliran antara host dengan host
berbeda dengan pengendalian aliran
router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip
yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.
2.3.5 Session Layer
Session
layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya. Sebuah session selain
memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport
layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu.
Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote
timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah
layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session
dapat memungkinkan lalu lintas bergerak
dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika
pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api
tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak
menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan
session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan
operasi pada saat yang sama. Untuk
mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat
digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi
kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi.
Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2
jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang
waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi
crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer
ulang.
2.3.6 Pressentation Layer
Pressentation
layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan
sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak
mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti
layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke
tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi
yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan
string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama
orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam
bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur
data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan
antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk
menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya
komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah
komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi,
struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak,
sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”.
Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari
representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation
standard jaringan, dan sebaliknya.
2.3.7 Application Layer
Application
layer terdiri dari bermacam-macam
protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di
seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja
pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki
layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang
berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan
sebagainya.
Suatu
cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan terminal
virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat
ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu
bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan
ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal
virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan
perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal
virtual berada pada application layer.
Fungsi
application layer lainnya adalah
pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi
penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan
sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda
memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas
tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat
elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas
bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
2.4 Transmisi Data Pada Model OSI
Gambar
1-17 menjelaskan sebuah contoh tentang bagaimana data dapat ditransmisikan
dengan menggunakan model OSI. Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan
ke proses penerima. Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang
kemudian menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung
depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer.
Pressentation
layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan
sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer. Penting
untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang diberi tanda AH
oleh application layer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya.
Proses
pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physical
layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut,
semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.
Gambar 2.2 Contoh
tentang bagaimana model OSI digunakan
Yang
menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual berbentuk
vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai
transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat
transport layer pengiriman mendapatkan pesan dari session layer, maka transport
layer akan membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke transport
layer penerima.
1.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI
DATA
1. Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data
dari dua atau lebih device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut
dapat berupa kabel koaksial, fiber optic (serat optic) , microware dan
sebagainya.
2. Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data.
Dimana telekomunikasi yang dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan
dengan penyaluran informasi dari titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data
adalah segala kegiatan yag berhubungan dengan pengolahan.
dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut
merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih mempunyai arti. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data atau
hasil proses dari data tersebut.
Model Dasar Komunikasi :
Bentuk paling umum adalah saat seseorang berbicara pada orang lain :
Komunikasi Data Berbasis Komputer :
Komunikasi Data (Datacom) :
Pergerakan data dan informasi yang dikodekan dari
satu titik ke titik lain melalui:
Peralatan listrik/magnetik, kabel serat optik atau
sinyal gelombang mikro.
1.2 JENIS-JENIS KOMUNIKASI
DATA
Secara umum
jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam yaitu :
a. Infrakstruktur terrestrial
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun
infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas
bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel
tidak diprngaruhi. oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan cukup kuat.
b. Melalui satelit
Aksesnya menggunakan satelit. Wilayah yang dicakup akses sateli lebih luas
sehingga mampu menjangkau sebuah lokasi yang tidak bisa dijangkau. Oleh infrastruktur
terrestrial namun untuk membuthkan waktu yang lama untuk berlangsung prosesnya
komunikasi. Karena adanya gangguan karena radiasi gelombang matahari (sun
outage) yang terjadi paling parahnya setiap 11 tahun sekali.
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah.
Pemanfaatan sistem komunikasi
satelit telah memberikan kemampuan bagi
manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya.
1.1.Transmisi satelit.
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah
stasiun bumi, yang digunakan
untuk mengirim dan menerima data, dan satelit, kadang-kadang disebut
transponder. Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuat
sinyal tersebut, mengubah frekuensi, dan mentransmisikan kembali data ke
stasiun bumi penerima yang lain (down-link). Bila perubahan dalam frekuensi
terjadi maka up-link tidak akan menganggu down-link.
Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay, karena sinyal harus
berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi. Waktu delay
biasanya adalah 0,5 detik. Ada juga delay tambahan yang disebabkan oleh
waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan ke sepanjang stasiun bumi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, satelit menggunakan frekuensi yang
berbeda untuk menerima dan mentransmisi. Jangkauan frekuensi adalah antara 4
sampai 6 GHz, yang juga disebut C-band; 12 sampai 14 GHz disebut Ku-band dan
20 sampai 30 GHz. Bila nilai frekuensi turun, maka ukuran dish-antena yang
dibutuhkan untuk menerima dan mentransmisi sinyal harus bertambah besar.
Ku-band digunakan untuk mentransmisi program televisi antara jaringan dan
stasiun televisi perseorangan. Karena sinyal yang ada dalam Ku-band
mempunyai frekuensi yang lebih tinggi maka panjang gelombangnya diperpendek.
Hal ini memungkinkan stasiun penerima dan transmisi untuk mengkonsentrasikan
sinyal dan menggunakan dish-antena yang lebih kecil.
Keamanan merupakan masalah bagi komunikasi satelit, sebab sangat mudah
untuk menangkap transmisinya, karena ia berjalan melalui udara terbuka.
Dalam beberapa hal, pengurai (scrambler) digunakan untuk mendistorsi sinyal
sebelum ia dikirimkan ke satelit dan penyusun (descrambler) yang ada pada
stasiun penerima digunakan untuk menghasilkan kembali sinyal asli.
Dari kedua jenis tersebut dapat
dibagi menjadi dua bentuk komunikasi data.
System komuniksi data dapat pula bebentuk offline communication system (system
komunikasi offline) dan on line communication system (system komunikasi online)
a. System komunikasi offline
System komunikasi offline adalah proses pengiriman data dengan menggunakan
telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan diproses dulu oleh terminal
kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi dan langsung
dip roses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape dn lain-lain
Peralatan yang diperlukan
1. Terminal
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan menerima data jarak jauh
dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal adalah magnetic tape unit,
disk dirivepaper tape.
2. Jalur komunikasi
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti telepon, telegrf, telex dll.
3. Modem
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode digital kedalam system kode
analog.
b. System komunikasi online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperolh dan diproses
oleh computer.
Sitem komunikasi on line berupa:
Memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat computer, diproses I pusat
computer. Perusahaan yang pertama mempelopori yaitu American Airlines berlaku
komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistm
ini memerlukan suatu teknik dalam hal system disain dan pemrograman karena
pusat computer dibutuhkan suatu bank data atau database.
Time sharing system
Tekhnik online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu
yang diperlukan pemakai karena perkembangan proses CPU lebihcepat sedangkan
input dan output tidak dapat mngimbangi.
Distributed data processing system
Merupakan system yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time
sharing system. Sebagai system dapat didefinisikan sebagai system computer
interaktf secara geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data
dengan computer lain dalam suatu system.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas masih terdpat
jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital. Komunikasi
data analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public Switched Telepohone
Network). Komunikasi data digital contohnya adalah komunikasi yang terjadi pada
komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara digital. VoIP (Voice over
Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara melalui jaringan internet.
Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data digital oleh decoder.data
digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui jaringan IP. Oleh karena
data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara ‘Switcing Packet’ yaitu
data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi dalam paket yang
panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara individual. Paket
data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan dengan benar. Dalam
VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan diantaranya protokol H.323 yang
merupakan protokol standar untuk komunikasi multimedia seperti audio, video dan
data real time melalui jaringan berbasis paket seperti Internet Protocol (IP).
Protokol H.323 mempunyai komponen seperi terminal, gateway, gatekeeper dan MCU
(Multipoint Control Unit). Dalam komunikasi data pada VoIP, secara diagramnya
terdiri atas sumber, voice coder serta jaringan internet. Voice coder merupakan
pengkonversi suara dari data analog menjadi digital. Dalam voip ini masih
memiliki kelemahankelemahan seperti delay yang masih cukup tinggi dibandingkan
dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam perkembangannya, VoIP dapat
meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang diperkecil, sehingga dapat
diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah terutama untuk komunikasi
jarak jauh atau interlokal.
2.3 BEBERAPA MEDIA DALAM PROSES KOMUNIKASI DATA :
1. Media kabel tembaga
Media yang cukup lama digunakan karena memang media inilah yang menjadi cikal
bakal system komunikasi data dan suara. Saat ini media ini memang masih digunakan
hanya saja pemanfaatannya sudah agak sedikit berkurang, hal ini dikarenakan
karena upaya penemuan dan pengembangan media komunikasi terus dipelajari dan
hasilnya terus banyak bermunculan media yang lebih baik dengan keuntungan yang
lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan yang ditawarkan oleh media kabel
tembaga.
2. Media WLAN
Sebuah jaringan local (LAN) yang terbentuk dengan menggunakan media perantara
sinyal radio frekuensi tinggi, bukan dengan menggunakan kabel. Media wireless
yang tidak kasat mata menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya,
diantaranya :
a. Meningkatkan produktifitas
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di implementasikan, sangat rapi dalam hal
fisiknya yang dapat meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel
karena bisa diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan saja, dan yang
menggunakanya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua factor yang
ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah
akibatnya pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan waktu yang lama
hanya karena masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang mereka gunakan.
Berdasarkan factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara tidak langsung
menigkatkan produktifitas dari para penggunanya cukup banyak factor penghambat
yang ada dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika anda menggunakn medi
ini. Meningkatnya produktivitas kerja para karyawannya, tetu akan sangat
bermanfaat bagi perushaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana implementasinya.
Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena anda
hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima pemancar untuk membangun sebuah
jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit anda siap
menggunakan sebuah jaringan komunikasi data bau dalam lokasi anda. Namun, tidak
sesederhana itu jika anda menggunakan media kabel.
c. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan jairngan pada tempat-tempat
yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless
ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya dimana saja
dan kapan saja, misalnya di pest ataman, di ruangan meeting darurat dan banyak
lagi.
d. Dapat mengurangi biaya investasi.
Wireless LAN sangat cocok bagi anda yang ingin menghemat biaya yang akan
dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel
berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya
penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika anda membangun
LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya yang anda keluarkan akan semakin
tinggi jika menggnakan kabel.
e. Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang
terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan
jaringan kabel. Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
3. Media fiber optic.
Fiber optic secara harafiah arti serat optic atau bisa juga disebut serat kaca.
Fiber optic memang berupa serat yang terbuat dari kaca, namun jangan anda
samakan dengan kaca yang biasa anda lihat. Serat kaca ini merupakan yang dibuat
secara khusus dengn proses yang cukup rumit yang kemudian dapat digunakan untuk
melewati data yang ingin anda kirim atau terima.
Jenis media fiber optic itu sendiri merupakan sebuah serat seukuran rambut
manusia yang terbuat dari bahan kaca murni, yang kemudian dibuat
bergulung-gulung panjangnya sehingga menjadi sebentuk gulungan kabel. Setelah
terjadi bentuk seperti itu , maka jadilah media fiber optic yang biasanya anda
gunakan sehari-hari.
Cara fiber optic melewati data
Jika berhubungan dengan alat-alat optik, maka alat-alat tersebut akan erat
sekali hubungannya dengan cahaya dan system pencahayaan. Serat optic yang
digunakan sebagai media, maka yang akan lalu-lalang di dalamnya tidak lain dan
tidak bukan adalah cahaya.
Seberkas cahaya akan digunakan sebagai pembawa informasi yang ingin anda
kirimkan. Cahaya informasi tersebut kemudian ditembakkan ke dalam media fiber
optic dari tempat asalnya. Kemudian cahaya akan merambah sepanjang media kaca
tersebut hingga akhirnya cahaya tadi tiba di lokasi tujuannya. Ketika cahaya
tiba di lokasi tujuan, maka pengiriman informasi dan data secara teori telah
berhasil dikirimkan dengan baik. Dengan demikian, maka terjadilah proses
kounikasi dimana kedua ujung media dapat mengirim dan menerima informasi yang
ingin disampaikan.
Komponen sistem komuniksi data dengan media fiber optic.
Pada dasarnya setiap system informasi pasti memerlukan 5 komponen minimal dalam
proses komunikasi data, yaitu transmitter (pemindah/pengalih pesan), receiver
(penerima pesan), media pengalih pesan, pesan yang dialihkan, dan penguat
sinyal.
Adapun dalam komunikasi data dengan memanfaatkan media fiber optic, maka
komponen-komponen yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut:
Cahaya yang membawa informasi.
Karena media yang digunakannya berupa serat optic yaitu serat yang terbuat dari
bahan kaca yang dapat mentranmisikan data dengan cahaya. Dengan memanfaatkan
cahaya maka dalam eproses transmisinyapun dapat mentransper kapasitas data yang
tak terbatas, hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh cahaya
diantaranya cahaya kebal terhadap gangguan, mampu berjalan jauh, dengan
kecepatan tinggi.
Optical transmitter/pemindah berbentuk optis, merupakan sebuah komponen yang
bertugas mengirimkan sinyal-sinyal cahaya kedalam media pembawa data/pesan.
Tempatnya sangat dekat dengan media fiber optic.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau
solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit
mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang
dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
Fiber optic cable/ kabel serat kaca, bentuknya tidak jauh berbeda dengan kabel
tembaga, namun lebih kecil dan memiliki warna yang bening seperti benag
pancingan, bagian ini merupakan bagian yang memiliki peran yang sangat penting
dalam proses penyampaian data dalam media fiber optic.
Optical receiver/kaca penerima pesan kiriman.memiliki tugas untuk menangkap
semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter, setelah cahayanya
ditangkap maka langsung didekode menjadi sinyal-sinyal digital yaitu informasi
yang dikirmkan dari device.
optical regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa
diterima ileh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga informasinyapun
akan utuh pula.
Beberapa keuntungan dari media fiber optic:
Lebih ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan bandwitch yang sangat besar
disertai daya jangkau yang sangat jauh maka dengan media fiber optic biaya akan
lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan media kabel tembaga mislanya
yang tentu dengan jarrak jauh pasti akan menambah biaya untuk membeli kabelnya.
Ukuran saluran serat yang lebih kecil. Karena terbuat dari serat kaca maka
ukuran serat salurannya menjadi lebih kecil jika dinadingkan dengan media kabel
tembaga.
Penurunan kualitas sinyal yang lebih sedikit. Dengan menggunakan media fiber
optic maka degradasi sinyal transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Daya listrik yang diperlukan lebih kecil, karena memanfaatkan cahaya dalam
proses transmisi datanya sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik
berbeda dengan media kabel tembaga.
Menggunakan sinyal digital, dalam media fiber optic karena tidak adanya sinyal
listrik, maka yang lebih banyak mendominasi adalah sinyal digital.
Fiber optic tidak mudah termakan usia, dikarenakan dalam proses transmisinya
tidak melibatkan listrik sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya kebakaran
saluran yang diakibatkan oleh konsleting.
Bahannya ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan ukuran serat yang sangat
kecil dan juga elastic sehingga saluran dengan media fiber optic lebih ringan
dan fleksibel.
Komunikasi bisa lebih aman, hal ini dikarenakan dengan media fiber optic maka
informasinya tidak mudah disadap oleh pihak lain, dan juga sangat sulit untuk
dimonitor,
Jalan tercepat untuk transmisi data anda, karena memanfaatkan bantuan cahaya
maka jelaslah bahwa dengan fiber optic, data akan lebih cepat sampai kepada
tujuan pengiriman, ditambah lagi kapasitas data dengan media fiber optic tidak
terbatas, sehingga data yang bisa dtransper bisa sangat cepat kilat.
2.4 Contoh Kasus Komunikasi Data
Sebenarnya sudah sangat banyak dan beragam mengenai contoh kasus atau contoh
proses komunikasi data, baik itu yang memerlukan data dengan kapasitas besar
ataupun kecil. Misalnya seperti yang biasa kita lakukan setiap saat yaitu
proses pengiriman sms dan e-mail, itu juga termasuk dalam proses komunikasi
data hanya saja kapasitas pesan datanya terbilang kecil. Namun untuk yang
berkapasitas besar juga sangat banyak sekali, misalnya kebiasaan pengiriman
data dalam suatu perusahaan, misalnya suatu perusahaan yang besar yang telah
membuka cabang dibernagai Negara, maka kemungkinan besar sering melakukan
proses komunikasi data.
Sekalipun komunikasi data telah dan terus dikembangkan sedemikian rupa, namun
tetap saja terdapat beberapa masalah dalam proses komuniksi data, diantaranya
sebagai berikaut:
1. Keterbatasan bandwith, yaitu kapasitas pengiriman data perdetik dapat
diatasi dengan penambahanbandwith.
2. Memiliki Round Trip Time (RTT) yang terlalu besar, dioptimalkan dengan
adanya TCP Optimizer untuk mengurangi RTT.
3. Adanya delay propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun
infrastruktur terestrial jika mungkin.
Bagikan Artikel Ini ke Teman-teman mu