Bissmillah..
Semoga Hati kita yang indah ini selalu lapang menerima islam dan cara-cara yang lebih indah menjalani hidup dengan ilmu.
KECANTIKAN MU UNTUK SUAMI MU
Terkait sosial media dan wanita, Ini ada beberapa tulisan yang saya kutip yang kiranya bermanfaat bagi saudara/i semua...Hidup indah dengan saling menasehati dengan kesabaran.
Dikutip dari FP Demi masa :
DOSA 24 JAM SEORANG WANITA di FaceBooK
- Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula dosa-dosamu
- Semakin sang lelaki menghayalkanmu…semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu
- Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara
sembarangan tidak akan ada pertanggungjawabannya kelak..!!!. Bisa jadi
senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal
bagimu selama berhari-hari.. apalagi keelokan tubuhmu….
- Bayangkanlah… betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang
auratnya diumbar di hadapan ribuan…bahkan jutaan para lelaki??
- Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk
suamimu…maka anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga
Allah…
- Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan
kemolekanmu maka ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam
liang lahad menjadi santapan cacing dan ulat…dan di akhirat kelak…bisa
jadi berubah menjadi bahan bakar neraka jahannam!!!
Janganlah kau
jadikan dirimu sebagai fitnah bagi laki-laki yang beriman, meskipun kau
katakan tidak berniat seperti itu. Janganlah kau jadikan dirimu hiasan
syaitan. Ketahuilah, bahwa para wanita shalihah yang merindukan Jannah
tidak akan pernah rela menjadikan dirinya TONTONAN bagi kaum laki-laki
yang bukan mahramnya. Para wanita yang beriman kepada hari akhir, tidak
akan TEGA membuat laki-laki yang beriman terfitnah oleh dirinya. Maka
janganlah kau jadikan dirimu sebagai SUMBER FITNAH.
Dikutip dari FP Aku ingin jadi pengusaha
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Pernah ada seorang laki-laki
Curhat, Beliau GELISAH dengan kondisi "Wanita-Wanita" yang suka
menampakan foto-fotonya di FB. terlihat begitu kecewa melihat realita
yang terjadi di kalangan kaum hawa saat ini Dengan nada lirih, mungkin
dari lubuk hatinya yang terdalam, beliau menyampaikan "saya tidak
TERTARIK dengan Wanita-wanita yang memajang fotonya di FB, harusnya
mereka bisa lebih menjaga, bukan calon pasangan IDEAL karena BELUM BISA
menjaga IZAHNYA (Kehormatannya) dan membiarkan kecantikanya dinikmati
oleh orang-orang yang TIDAK BERHAK"
Seorang Wanita yang
menampakkan foto dirinya di internet mungkin telah melanggar larangan
untuk tidak tabarruj dan sufur. Tabarruj artinya seorang wanita
menampakkan sebagian anggota tubuhnya atau perhiasannya di hadapan
laki-laki asing. Sedangkan Sufur adalah seorang wanita
menampak-nampakkan wajah di hadapan lelaki lain. Oleh karena itu
Tabarruj lebih umum cakupannya daripada sufur, karena mencakup wajah dan
anggota tubuh lainnya.
Tabarruj diharamkan dalam syariat
berdasarkan ayat al-Qur’an dan juga hadits, antara lain: “Dan hendaklah
kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum
pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang
memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka
telanjang, berlenggak lenggok kepala mereka bagaikan punuk unta yang
bergoyang. Wanita-wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan
baunya padahal bau surga bisa tercium sejauh sekian dan sekian.” (HR.
Muslim no. 3971 & 5098)
Apabila seorang Wanita menampakkan
gambar dirimu di internet lalu dimanakah esensi hijab sebagai al Haya’
(RASA MALU). Sebagai seorang muslimah sejati, tentulah saudariku akan
berpikir ribuan kali untuk melakukan hal yang demikian. Padahal
Rasullullah Shallallahu’alaih wa sallam bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah
malu” sabda beliau yang lain; “Malu adalah bagian dari Iman dan Iman
tempatnya di Surga”.
Allah Azza wa Jalla juga menjadikan
kewajiban berhijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat)
dalam firman-Nya, "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan
diri dari perbuatan jelek (dosa), karena itu “mereka tidak diganggu”.
Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman
Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa
mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan baerupa
fitnah dan kejahatan bagi mereka. Wallahua’lam
Maka pertanya terakhir, Sudah siapkah anda MENEKAN DELETE BUTTON di FB anda (saudariku)?
Redhakah laki-laki yang sudah dipersiapkan Allah untuk menjadi pasangan
hidupmu?karena mereka lah yang berhak terhadap kecantikan yang kamu
miliki.
Ataukuh lebih redha fotomu di lihat jutaan mata??
Jawabnya: ITU HAK SAUDARIKU MUSLIMAH,KAMI HANYA IKUT MENYAMPAIKAN
Dikutip dari Fitarhfitri.wordpresss.com :
Jakarta – Jangan
terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan
terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya
tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan, bagi para Facebooker
sejati. Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah
pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya
segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan,
ribuan) teman di situs jejaring sosial.
Seolah-olah dengan demikian keeksisan
Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin
banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak
ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos
data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.
Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban ‘impersonation’.
Kasus…sebagai berikut
Tulisan ini sengaja saya buat dan saya titipkan ke detikINET, karena ada
satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi saya di sebuah
perguruan tinggi swasta tempat saya mengajar. Si mahasiswi tersebut
belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap
saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan
di tengah malam sekalipun.
Setelah saya gali informasi lebih
lanjut, ternyata saya temukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh
siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di Blogspot.com. Blog tersebut
seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang
disebut dengan kasus ‘impersonation’
Bahkan si pelaku (impersonator),
memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah
situs penyimpanan foto gratisan, imageshack.us. Isi blog tersebut,
cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat
sebagai wanita.
Celakanya lagi, di blog tersebut
dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi
tersebut. Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya
bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang
masuk.
Penyelesaian
Kasus ini agak rumit, karena tempat si
impersonator meletakkan data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah
Indonesia. Tetapi upaya tetap harus dilakukan. Di blogspot.com atau
blogger.com, ada fasilitas untuk melakukan ‘flag blog’, dengan pilihan
‘impersonation’. Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM yang
dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku impersonation.
Setelah kita men-submit, maka kita
tinggal menunggu keputusan dari pengelola layanan blog tersebut untuk
mencabut atau menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita.
Pun setali tiga uang dengan foto-foto
yang terlanjur tersimpan di imageshack. Ada fitur untuk melaporkan dan
meminta penghapusan foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta,
mengandung unsur pornografi ataupun kekerasan. Asumsinya, foto yang
diambil dari akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang
melanggar hak cipta.
Pencegahan
Agar kasus tersebut tidak terulang
kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini
bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:
1). Jangan terlalu lengkap memasang
profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data
diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain,
semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)
2). Jangan memasang foto-foto diri Anda
yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto
tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut
“hanya” diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan
menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan
tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut
foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting
foto Anda.
3). Jangan sembarangan ‘add friend’ atau
melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda.
Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah
“mutual friends” antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit
“mutual friends”-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang
kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan
Anda hanya menerima “pertemanan” yang “mutual friends”-nya cukup banyak.
4). Jangan sembarangan menerima tag
photo. Bolehlah kita “banci tagging”, tetapi berupayalah lebih selektif.
Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa
“keadaan sekeliling”. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang
di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto
tersebut disebarluaskan. Segera saja kita “untag” diri kita dari foto
tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto
tersebut untuk mencabutnya.
5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda
menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal
di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan
membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk
kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan tempat
kejadian ‘impersonation’, untuk segera mencabut informasi aspal (asli
tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang
sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.
Wallahu'alam... Mari kita Ambil pelajaran dari beberapa kutipan diatas. Semoga hati kita senantiasa indah.
Bagikan Artikel Ini ke Teman-teman mu