Dikutip dari : Situs 'BersamaDakwah' Barakallahu...
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal sangat menyayangi
kucing. Dalam banyak hadits, Rasulullah juga menjelaskan kedudukan
kucing dalam Islam. Bahwa kucing itu tidak najis, ia termasuk perhiasan
rumah, bahkan disebut sebagai bagian dari “keluarga” karena selalu
berkeliaran di rumah.
كُنْتُ أَتَوَضَّأُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ قَدْ أَصَابَتْ مِنْهُ الْهِرَّةُ قَبْلَ
ذَلِكَ
"Aku (Aisyah) dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu dari satu bejana yang sebelumnya telah dijilat kucing." (HR. Ibnu Majah)
الْهِرَّةُ لَا تَقْطَعُ الصَّلَاةَ لِأَنَّهَا مِنْ مَتَاعِ الْبَيْتِ
"Kucing tidak memutus (membatalkan) shalat, karena ia termasuk perhiasan rumah." (HR. Ibnu Majah)
السِّنَّوْرُ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ وَإِنَّهُ مِنْ الطَّوَّافِينَ أَوْ الطَّوَّافَاتِ عَلَيْكُمْ
"Kucing termasuk keluarga dan ia memang hewan-hewan yang suka berkeliaran diantara kalian." (HR. Ahmad)
Bukan hanya Rasulullah yang sayang kucing. Sahabat seperti Abu Hurairah
pun sangat menyayangi binatang itu. Hingga suatu ketika ia bertemu
Rasulullah dan seekor kucing turut serta di balik lengan jubahnya.
Rasulullah pun kemudian memanggilnya “Abu Hirrin” yang dari nama ini
kemudian orang-orang memanggilnya “Abu Hurairah”.
Sebaliknya, bagi orang yang menyakiti atau menyiksa kucing, ada hukuman
berat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala; berupa siksa neraka.
عُذِّبَتْ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ
فِيهَا النَّارَ لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا
وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ
"Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung
seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu Wa
Ta'ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi
makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap
serangga-serangga bumi." (HR. Muslim)
Mengapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam suka dan sayang kucing? Berikut ini penjelasan yang dapat kita pahami:
1. Islam adalah rahmat bagi semesta alam
Sebagai rahmat bagi semesta alam, Islam bukan hanya mengajarkan
mengasihi sesama manusia tetapi juga mengasihi alam dan binatang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad), kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam” (QS. Al Anbiya’ : 107)
2. Siapa yang menyayangi penduduk bumi akan disayang penduduk langit
Penduduk bumi tidak hanya terbatas manusia. Ada tumbuhan dan hewan yang
juga menghuninya. Menyayangi mereka semua akan mendatangkan kasih sayang
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أهل الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أهل السَّمَاء
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Sang
Maha Penyayang. Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit
pun akan menyayangi kalian.” (HR. Ahmad)
3. Fakta ilmiah tentang kucing
Hadits-hadits Rasulullah di atas, terkait dengan kucing tidak najis,
bahkan beliau berwudhu dari bejana yang telah dijilat kucing hingga
beliau menyebut kucing sebagai perhiasan rumah, ternyata didukung dengan
sejumlah fakta ilmiah yang ditemukan di zaman modern ini. Berikut ini 3
fakta ilmiah tentang kucing yang dikutip dari Fimadani:
Fakta Ilmiah 1
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur
bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot
manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang
runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji.
Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum,
tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah
kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih,
permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan
bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai
perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak
kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan
pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga
penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan
khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang Didapatkan
- Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
- Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar
80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
- Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
- Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu
masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang
pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter,
streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu
pertumbuhan.
- Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
- Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian
laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter Peneliti
- Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan
Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
- Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
- Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
- Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
- Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan
bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
- Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur
untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan
hujan, dll)
- Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
- Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di
laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara
keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Wallahu a'lam bish shawab.
Quote :
[Abu Nida]
Bagikan Artikel Ini ke Teman-teman mu