Sahabat...
Sejauh kaki kita melangkah, kita terus di limpahi dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang teramat indah. Maka anugerah rasa yang di berikan mendorong untuk lebih mengindahkan jalan kita. Kita punya rasa sedih untuk memetik hikmah dari kegagalan, kita memiliki rasa senang untuk terus bersyukur atas kenikmatan, kita juga dianugerahi rasa kagum untuk mendorong hati kita menggapai kehidupan yang lebih indah dan perjalanan yang mendapat Ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Rasa Kagum, mungkin sering kita rasa ketika pandangan kita di hiasi dengan keindahan ciptaan Allah, ketika melihat alam, hewan, tumbuhan, manusia dan lainya. Rasa yang indah itu mendorong kita memiliki dan berusaha menjadi seindah itu. Rasa kagum memiliki arti yang sangat positif bagi kita jika kita terus memeliharanya untuk hal hal yang patut untuk diberikan kekaguman itu. dengan rasa kagum kita meniru sifat ayah dan ibu kita, dengan rasa kagum kita menuruti kata kata guru kita, dengan rasa kagum kita mengidolakan orang-orang hebat di dunia sungguh besar nya pengaruh rasa kagum bagi perjalanan kehidupan kita.
Memiliki rasa kagum saja sangat berpengaruh bagi kita sebagai manusia, bagaimana jika kita menjadi sosok yang di kagumi. tentu menjadikan pribadi kita besar dan memiliki tanggung jawab yang besar. Tentu banyak hal yang bisa menjadikan kita sosok yang dikagumi dan hal tersebut cendrung adalah kebaikan dari dalam pribadi kita.
Karakteristik
apa saja yang membuat kita mengagumi dan menghormati seseorang? Berikut hasil analisa
dari Deborah J. Thompson mengapa kita respek terhadap seseorang.
1. Mereka memegang kata-katanya.
Mereka dihormati, dapat diandalkan, dapat dipercaya dan tidak berbohong
meskipun kebenarannya adalah hal yang sulit diterima. Mereka tidak
mencuri dalam bisnis atau kehidupan pribadi mereka. Kata-kata mereka
adalah batasan mereka, sehingga mereka tidak membuat janji-janji ringan
dan tidak membutuhkan usaha keras untuk menjalani komitmen mereka.
2. Mereka sanggup mengontrol diri mereka.
Mereka dapat mengontrol emosi mereka, tidak berteriak atau memaki
ketika hal-hal berjalan tidak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka
tidak terlibat dalam alkohol, perjudian atau tingkah laku obsesif
lainnya. Dan ketika menghadapi hal-hal negatif dalam hidup, mereka
mempertahankan pandangan hidup positif, karena mengetahui bahwa
kedamaian dan sukacita ditentukan oleh bagaimana mereka mengendalikan
keduanya.
3. Mereka menuntun, mengajar dan memberikan contoh.
Mereka sensitif akan hal-hal yang salah dan benar, dan biasanya mereka
tinggal pada sisi yang benar. Mereka percaya diri tanpa menjadi sombong
dan sepertinya memiliki keberadaan yang sehat di alam semesta ini.
Sementara itu mereka mungkin tidak terang-terangan memperlihatkan sisi
religius mereka, tetapi spriritualitas mereka tetap ada. Mereka tahu
Tuhan ada, dan mereka bukan Tuhan.
4. Mereka tidak mudah menyerah.
Mereka tidak takut akan kegagalan dan memiliki keberanian dan juga
stamina untuk tetap melakukan apa yang mereka anggap benar, meskipun itu
tidak popular dan tidak menghasilkan sukses dalam waktu singkat. Mereka
tidak membiarkan ketakutan mendikte aksi mereka dan mereka tidak
mengijinkan kemunduran untuk menahan kemajuan mereka.
5. Mereka mengakui ketika berbuat salah.
Mereka bertanggung jawab untuk apa yang sudah mereka lakukan dan tidak
menyalahkan orang lain atau lingkungan sekitar. Mereka mudah memaafkan,
semudah mengatakan “Maafkan Saya.”
6. Mereka menunjukkan kasih sayang dan menghormati orang lain.
Mereka tahu bagaimana untuk “setuju atau tidak setuju” dan bahkan jika
tingkah laku seseorang tidak menyenangkan atau tidak layak untuk
dihormati, mereka menemukan cara untuk berbagi kebijaksanaan tanpa harus
merendahkan orang lain.
7. Mereka tidak pernah berhenti belajar.
Mereka tidak malas dan akan secara terus menerus mengupdate diri mereka
pada kejadian terkini, teknologi, perubahan didalam bidang mereka atau
aktivitas lain yang menarik minat mereka. Karena itu, kebijksanaan
mereka datang dari pengetahuan dan pengalaman diantara berbagai topik
dan sifatnya segar, terinformasi baik dan kontemporer.
8. Mereka memiliki prioritas dalam urutan yang benar. Mereka
adalah pekerja keras, tetapi pekerjaan tidak memerintah mereka dan
hidup mereka tidak hanya untuk uang semata. Mereka tahu bahwa uang tidak
membuat orang bahagia, karena itu berusaha membangun hubungan yang
kaya, hubungan yang setia yang lebih penting dari jumlah rekening bank.
Apakah mereka kaya atau memiliki sumber keuangan yang pas-pasan, mereka
menghargai aset nyata hidup mereka dan berkat-berkat yang tak dapat
dibeli dengan uang.
Maka milikilah sifat-sifat yang baik maka kita akan menjadi sosok yang dikagumi yang membesarkan pribadi kita. Semoga bermanfaat
Bagikan Artikel Ini ke Teman-teman mu